Maskapai di Solo berlakukan biaya tambahan
General Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Branch Office Solo, Flora Izza mengatakan pihaknya telah menetapkan surcharge untuk rute Solo-Jakarta sebesar Rp 49 ribu per penumpang.
"Biaya tambahan ini mulai kami bebankan untuk tiket yang dicetak Rabu 26 Februari di atas pukul 18.00 dan untuk keberangkatan mulai Kamis 27 Februari," ujar Flora kepada wartawan.
Flora menjelaskan, untuk tiket yang dicetak sebelum pukul 18.00 WIB belum dikenai biaya tambahan, meskipun untuk keberangkatan dalam beberapa waktu ke depan. Menurutnya, biaya tambahan ini tidak akan terlalu berdampak besar bagi penumpang, karena nilainya terbilang kecil dibanding dengan tarif dasar penerbangan Solo-Jakarta yang senilai Rp 570 ribu.
"Nominalnya kan kecil, tidak lebih dari 10 persen. Lagipula, pembebanan tambahan tarif ini sebagai penyesuaian terhadap depresiasi rupiah terhadap dollar. Juga diberlakukan pada seluruh maskapai di Indonesia," terangnya.
Flora menambahkan kebijakan surcharge ini sifatnya sementara dan akan dievaluasi setiap bulan. Pihaknya siap menarik surcharge jika memang tiga bulan ke depan harus ditarik. Hal tersebut, katanya pernah dilakukan sebelumnya.
Dihubungi terpisah Sales Representatif Sriwijaya Air District Solo, Nur Sapto Siwi menyebutkan, pihaknya memberlakukan surcharge Rp 53.900 per penumpang untuk rute Solo-Jakarta. Beda dengan Garuda, maskapai ini baru mulai membebankan biaya tambahan untuk tiket yang dicetak mulai Kamis (27/2).
"Kami belum ada perubahan tarif dasar Sriwijaya Air. Untuk rute Solo-Jakarta, tiket masih ditawarkan seharga mulai Rp 307.000-Rp 1.033.500. Surcharge akan kami tambahkan pada tarif tersebut," katanya.(Merdeka.com)




