Surfing Internasional Kembali Digelar di Banyuwangi
Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar Pulau Merah Banyuwangi International Surfing Competition 2014. Perhelatan berkonsep sport tourism ini merupakan yang kedua kalinya setelah sukses digelar pada tahun lalu.
Ketua Panitia, Ahmad Khoirullah, mengatakan, kompetisi selancar internasional itu akan digelar pada 23-25 Mei mendatang dengan melombakan 3 kategori, yaitu level lokal, nasional, dan internasional. Tidak kurang dari 120 peserta dari 15 negara bakal berpartisipasi. Para surfer antara lain dari Belgia, Austria, Amerika Serikat, Malaysia, Turki, Jerman, Perancis, Belanda, Rusia, dan Serbia.
"Tentunya para peselancar lokal Banyuwangi dan nasional turut meramaikan event ini," kata Khoirullah yang juga sebagai Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga saat jumpa pers di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Sabtu (17/05/2014) sore.
Dia mengatakan, perhelatan ini juga akan diramaikan oleh para siswa dari sekolah selancar yang ada di Eropa. Mereka tengah melakukan studi banding obyek wisata surfing di Indonesia, dan oleh panitia diundang untuk menjajal ajang International Surfing Competition di Pulau Merah, Banyuwangi.
Kompetisi ini menjanjikan aksi fantastis para surfer menaklukkan gulungan ombak di Pantai Pulau Merah. Salah satu spot wisata unggulan di Jawa Timur ini memiliki ombak dengan ketinggian mencapai 4 meter dan panjang sampai 400 meter.
"Dengan keunikan Pulau yang menjulang di tengah-tengahnya, Pantai Pulau Merah menjadi salah satu destinasi wisata memikat yang wajib dikunjungi. Event kompetisi selancar ini juga bagian dari promosi destinasi wisata Pantai Pulau Merah yang saat ini sudah cukup dikenal dan ramai dikunjung wisawatan," ujar Khoirullah.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya mengandalkan sejumlah varian pariwisata untuk meranik wisatawan. Wisatawan disuguhi berbagai event mulai dari event tourism lewat Banyuwangi Ethno Carnival atau Banyuwangi Jazz Festival hingga sport tourism lewat Tour de Ijen dan International Surfing Competition.
Menurut Bupati Anas, pariwisata sampai saat ini masih menjadi salah satu industri yang bisa mendatangkan keuntungan finansial tercepat dan terefisien. Dengan melihat potensi wisata Banyuwangi, baik yang berbasis alam maupun budaya, pariwisata dijadikan salah satu andalan penggerak ekonomi.
"Pijakan dasar dari semua varian itu adalah eco-tourism atau ekowisata yang menyajikan alam apa adanya dan mengakomodasi pengembangan budaya lokal," tandas Bupati Anas. (Detiktravel.com UFA)




